Ketua MPR: Hormat Saya untuk LDII

Ketua MPR: Hormat Saya untuk LDII
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama pengurus LDII Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri (Foto:Metrotvnews.com/Pelangi Karismakristi)
Metrotvnews.com, Kediri: Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambangi Pondok Pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah di Kediri.

Zulkifli Hasan menyatakan kagum melihat antusiasme warga LDII datang ke acara acara  pengajian khataman Kitab Syarah Asmaul Husna yang digelar di sana.
Pria asal Lampung ini dalam sambutannya di hadapan sekitar 15 ribu warga LDII membagikan cerita masa kecilnya. Dia teringat pernyataan guru mengaji yang mengatakan bahwa kebangkitan Islam bukan berangkat dari Timur Tengah, melainkan dari Indonesia.

Zulkifli sempat meragukan kalimat tersebut, namun kini dia telah membuktikannya.

"Kalau di Timur Tengah banyak perang, kalau lihat LDII seperti ini (antusiasnya), sepertinya Islam akan bangkit dari LDII. Hormat saya untuk LDII," ujar Zulkifli Hasan, disambut tepuk tangan hadirin yang memadati ponpes yang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 195 Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/3/2016).

Ketua MPR bahagia berkesempatan tatap muka dengan 15 ribu warga LDII dari beberapa daerah di Indonesia untuk menyosialisasikan Empat Pilar MPR. Menurutnya, setelah 19 tahun reformasi, bangsa Indonesia perlu mengukuhkan kembali persaudaraan.

"Musyawarah mufakat juga perlu terus kita sampaikan kepada masyarakat kita. Kami terima kasih kembali kepada LDII yang memelopori pelaksanaan sosialisasi Empat Pilar," kata Zulkifli.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Ponpes Wali Barokah Sunarto menyatakan gembira atas kedatangan Ketua MPR. Sunarto berjanji akan memegang komitmen berbangsa dan bernegara sesuai Empat Pilar.

"Ini selaras dengan nasihat kiai kami agar santri selalu istiqomah dalam agama dan tunduk kepada pemerintah berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945," ucap Sunarto.


(ROS)

http://news.metrotvnews.com/read/2016/03/10/496600/ketua-mpr-hormat-saya-untuk-ldii

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama