BOGOR (Suara Karya): Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan
pemerintah mendukung perubahan arah dakwah Lembaga Dakwah Islam
Indonesia (LDII) yang selanjutnya akan fokus pada upaya deradikalisasi
dan pembangunan kesalehan sosial masyarakat.
"Saya menyambut baik apa yang menjadi perjuangan LDII saat ini.
Kementerian Agama siap bekerjasama dalam mendukung dakwah LDII," katanya
pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII 2012, di Bogor,
Jawa Barat, Rabu (11/4).
Menurut Menag, LDII harus mengambil peran dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam SDA).
"LDII harus menjadi bagian dalam pembangunan bangsa ini. Kembangkan
sumber daya yang ada agar dapat mendorong pembangunan umat," kata Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Adnan Harapan menambahkan.
Ketua Umum DPP LDII Prof DR Abdullah Syam mengatakan, pihaknya akan
menjadikan dukungan pemerintah sebagai modal untuk memulai upaya
pembangunan umat.
"Dukungan ini akan menjadi modal kita dalam mengembangkan karakter umat dan akhlaqul karimah masyarakat Indonesia," katanya.
Suryadharma Ali menyatakan, Islam adalah agama toleran dan memberikan
hak hidup kepada agama lain. Indonesia dengan umat muslim 85 persen
harus menunjukkan hidup rukun dengan umat agama lain.
"Oleh karena itu, warga LDII dan umat Islam pada umumnya agar
menyebarkan dakwah yang dapat menghapus stigma negatif terhadap Islam,"
katanya.
Menurut Menag, keragaman dan perbedaan merupakan sunatullah yang menjadikan kehidupan di dunia warna-warni.
Perbedaan pandangan dalam Islam sendiri, tutur Suryadharma yang juga
Ketua Umum PPP ini, berawal dari kebolehan bahkan anjuran berijtihad
dalam memahami teks-teks keagamaan.
"Di masa Nabi Muhammad SAW hidup, para sahabat lebih banyak
mengandalkan wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah, tapi setelah Nabi
wafat yang berarti terputusnya wahyu kebutuhan berijtihad semakin
meningkat," ujarnya.
Apalagi, tutur dia, banyak di antara umat Islam tersebar di wilayah
kekuasaan Islam menghadapi berbagai persoalan baru yang belum ada
petunjuk sebelumnya.
Meski demikian, dia mengharapkan umat Islam tidak membesar-besarkan
perbedaan. Namun, Menag yakin bahwa agama Islam dapat mempersatukan
perbedaan-perbedaan itu, karena Islam tidak membedakan satu dengan yang
lainnya.
"Islam menghormati perbedaan ini harus kita sampaikan kepada masyarakat
bahwa Islam agama yang paling tepat di tengah-tengah masyarakat
Indonesia yang majemuk. Oleh karena itu, salah jika ada yang menyatakan
bahwa Islam bertentangan dengan demokrasi. Juga salah besar jika Islam
tidak bisa memberikan toleransi pada perbedaan-perbedaan. Pemahaman ini
dihembuskan oleh pihak-pihak yang mendiskreditkan Islam," katanya.
Rakernas LDII berlangsung dua hari, 11-12 April 2012. Rakarnas yang
dihadiri sekira 1.500 pengurus LDII di seluruh Indonesia itu akan
ditutup Wakil Presiden Boediono.
Sejumlah tokoh hadir dalam rakernas ini, Menteri Pemuda dan Olahraga
Andi Mallarangeng, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan lainnya.
(Yudhiarma)