VIVAnews - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengambil peran yang lebih kuat
dalam rangka pembinaan umat, meningkatkan kualitas kehidupan umat
beragama.
Menurutnya, banyaknya tindak kekerasan yang terjadi
saat ini dikarenakan mulai berkurangnya toleransi dan pemahaman agama di
masyarakat. Sehingga masyarakat cenderung menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan masalah.
"Ini tentu perlu peran kalangan tokoh
agama dan ulama untuk bersama pemerintah menyelesaikan masalah
tersebut," ujar Suryadharma dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Sabtu, 10 Maret 2012.
Dia
juga mengkritik cara pandang umat Islam yang memisahkan antara
profesionalisme dan religiusitas. Bila tidak hal tersebut akan membuat
umat makin termarjinalkan dalam berbagai bidang seperti teknologi,
ekonomi, budaya di negeri ini.
"Cara pandang yang memisahkan ilmu
dan agama, profesionalisme dan religiusitas harus digerus. LDII sebagai
ormas harus ikut mencetak kader yang profesional religius agar umat
Islam yang menjadi mainstream di bidang teknologi, ekonomi dan budaya,"
kata Menag.
Suryadharma mengungkapkan LDII mengundang dirinya
untuk membuka rakernas (rapat kerja nasional) di Bogor pada tanggal
11-12 April 2012. “Insya Allah saya akan hadir untuk membuka rakernas
tersebut,” tuturnya.
Sementara Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam
mengatakan, dalam rakernas mendatang pihaknya akan merumuskan
langkah-langkah untuk memperkuat peran sosial kemasyarakatan dan
kebangsaan LDII.
“LDII tetap berfalsafah Pancasila, menghormati
kemajemukan dan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah. Dan berupaya
menyiapkan SDM yang mampu berkhidmad di mainstream bangsa ini,” kata Abdullah. (hp)
• VIVAnews
Tags
LDII dan Kegiatan
Posting Komentar