MUI : Perbedaan adalah rahmat


WASPADA ONLINE

BANDA ACEH - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Umar Shihab mengemukakan umat Islam agar tetap menjalin kesatuan dan kesamaan dengan cara tidak membesar-besarkan persilihan dan perbedaan, karena semua aliran agama itu baik.

"Jangan membesar-besarkan perbedaan. Kita anggap semua ini baik. Mari kita cari persatuan dan kesamaan," katanya ketika memberikan tausiyah pada Musyawarah Daerah (Musda) V DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Aceh di Hotel Hermes.

Ia mencontohkan seperti LDII ini yang masih ada orang menganggap salah. Itu adalah tidak benar, LDII sama dengan organisasi lainnya seperti Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama, dan Suni.

Umar Shihab menyatakan, perbedaan dalam suatu aliran merupakan hal biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan, anggap saja perbedaan itu sebagai rahmad yang bisa mempersatukan umat.

Ia mencotohkan masalah menentukan penetapan 1 Syawal, ada yang menggunakan Rukyat dan Hisab. "Kalau ditanya mana yang benar, maka saya jawab dua-duanya benar, karena dua-duanya ada dasarnya, sehingga tidak perlu diperdebatkan," katanya, malam ini.

Kenapa terjadi perselisihan, menurut Umar karena masalah hadist. Hadis masalah wudhuk saja banyak caranya. Itu semua benar tidak ada yang salah. "Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan ini tidak perlu dibesar-besarkan mari kita terima, kalau ada yang salah kita lihat salahnya seperti apa. Semua di dalam Islam benar," katanya.

"Jadi bagaimana kita bisa selamat dari perpecahan, maka kita harus mengakui semua mazhab, Syafei, Maliki, Hambali dan termasuk aliran Syiah.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam menyatakan, LDII sangat konsen terhadap pembinaan generasi muda, terutama meningkatkan sumber daya manusia yang unggul. Dikatakan, paling tidak ada dua ancaman dan tangan bagi SDM bangsa yaitu bahaya narkoba dan pornografi/pornoaksi.

"Gambaran dampak negatif penyalahgunaan narkoba tersebut semakin mencengangkan kita semua manakala kita amati bahwa kecendrungan kejahatan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun baik jumlah pengguna, pengedar, maupun produsen," katanya.

Abdullah Syam menyatakan, berkaitan dengan ancaman dari bahaya pornografi dan pornoaksi, salah satu upaya bagaimana caranya pemanfaatan internet positif.
Untuk itu, pada 12-13 Agustus 2009 di Bandung, Jabar, DPP LDII bekerjasama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi mengadakan pelatihan internet sehat dengan diikuti 70 peserta sebagai tenaga pelatih yang terdiri dari 33 provinsi, pondok pesantren, dan sebagain DPD kabupaten/kota Bandung.

Berkaitan dengan pelaksanaan Musda, Abdullah Syam mengingatkan agar memperhatikan hasil Rapimnas LDII 2010 yakni LDII berusaha keras agar mampu menjalanklan fungsi-fungsi pemberdayaan individu dan masyarakat secara sendiri-sendiri atau gotong royong.

Kemudian, LDII mengimbau kepada segenap komponen bangsa meningkatkan rasa solidaritas nasional dalam membantu menyelesaikan berbagai jenis musibah dalam kondisi yang masih sering terjadi berbagai bencana alam seperti gempa dan banjir, katanya.

Selanjutnya, Ketua panitia pelaksana menyatakan, Musda yang berlangsung sehari itu dihadiri 400 peserta dari kabupaten/kota di Aceh.

Editor: SASTROY BANGUN

Post a Comment

Previous Post Next Post