Perlindungan, Memajukan, dan pemberdayaan kaum perempuan pertama-tama adalah tangung jawab negara, melalui Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kedua, organisasi kewanitaan dan masyarakat luas. "Dan harapan saya justru dilakukan kaum perempuan sendiri, yang sudah lebih dulu maju dan berdaya. Ini kewajiban moral sesama kaum perempuan menolong, membantu, dan memajukan kehidupan mereka semua,” ujar SBY.
Presiden juga meminta para pihak untuk terus melanjutkan dan meningkatkan gerakan antikekerasan terhadap kaum perempuan dan anak, juga terhadap semua warga bangsa Indonesia. ”Kekerasan itu bukan nilai demokrasi yang baik, bukan pula nilai peradaban yang baik. Mari kita jauhi berbagai jenis kekerasan, baik kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhdapa anak, perdagangan wanita, dan sebagainya,” SBY menegaskan.
Dalam kesempatan itu, SBY juga meminta kepada ibu-ibu untuk memberikan dukungan kepada suami mereka dalam menjalankan program dan kebijakan pemerintah. ”Karena yang hadir di sini ada isteri-isteri menteri, isteri gubernur, karena suami adalah abdi negara, bekerja di lingkungan pemrintahan, saya kira pasti memiliki kepentingan dari apa yang ingin saya sampaikan ini. Kita ingin pemerintah berhasil menjalakan program-programnya. Kalau program pemerintah berhasil, yang senang rakyat, bukan siapa-siapa. Pemerintah itu siapa, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan kota. Kita ingin sukses. Kita sudah punya program dan kebijakan, baik untuk 100 hari, satu tahun, maupun untuk lima tahun mendatang. Kewajiban semua menyukseskan program itu,” Presiden SBY menandaskan. (win) http://www.presidensby.info/