BANJARBARU. Ratusan pesilat belia memeriahkan Padepokan Persinas ASAD Kota Banjarbaru dalam ajang Kejuaraan Pasanggiri dan Solo Kreatif. Sebanyak 200 pesilat usia dini dan praremaja unjuk kebolehan pada 25-26 Oktober lalu, dalam kompetisi yang diinisiasi Persinas ASAD bekerja sama dengan DPD LDII Kota Banjarbaru.
Ajang Pembuktian dan Pelestarian Budaya
Kompetisi yang berlangsung di Jl. Sidodadi 2, Loktabat Selatan ini menjadi panggung bagi para pesilat cilik dari tingkat TK hingga SMP untuk membuktikan hasil latihan intensif mereka. Peserta terbagi dalam dua kategori usia: usia dini I (TK-SD kelas 2) dan usia dini II (SD kelas 3-SMP kelas 1).
Ketua Persinas ASAD Kota Banjarbaru, Arif Anwar, menekankan bahwa acara ini lebih dari sekadar pertandingan. Ini adalah wujud komitmen untuk menjaga dan mengembangkan Pencak Silat sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.
Tujuan dilaksanakannya pasanggiri ini sebagai bentuk untuk melestarikan budaya dan cinta tanah air melalui pencak silat,
Menanamkan Cinta Tanah Air Sejak Dini
Lebih lanjut, Arif Anwar menyatakan harapannya agar kejuaraan ini dapat menjadi wadah untuk menemukan talenta-talenta muda sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur cinta tanah air.
Dengan diadakannya pasanggiri ini, setidaknya kami bisa mencari bibit unggul, kemudian menanamkan karakter cinta tanah air.
Semangat Membara Para Pesilat Cilik
Antusiasme terpancar dari wajah ratusan peserta yang datang dari berbagai PC LDII di seluruh Banjarbaru. Para pelatih pun mengakui bahwa semangat juang para pesilat muda ini telah berkobar jauh sebelum hari pelaksanaan.
Sejak jauh hari, mereka telah mengasah kemampuan dan mempersiapkan jurus-jurus terbaik untuk ditampilkan di hadapan dewan juri dan para penonton.
Harapan Lahirnya Bibit Potensial
Kejuaraan yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan dapat memunculkan bibit-bibit pesilat potensial yang kelak akan mengharumkan nama Banjarbaru di tingkat nasional. (Lines Banjarbaru)