LDII Kotim Bekali Ilmu Pedagogik kepada Guru Ngaji

LDII Kotim Bekali Ilmu Pedagogik kepada Guru Ngaji


Sampit - Guru ngaji merupakan salah satu ujung tombak dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada generasi muda. Namun, tidak semua guru ngaji memiliki latar belakang pendidikan formal yang memadai. Hal ini melatarbelakangi Dewan Pimpinan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengadakan kegiatan pembekalan ilmu pedagogik kepada guru ngaji di awal tahun 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (24/2/24) di Aula Kantor LDII Kotim. Sebanyak 32 guru ngaji dari berbagai desa dan kecamatan di Kotim mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Kegiatan ini bekerja sama dengan Penggerak Pembina Generus (PPG) Sampit.

Dua orang praktisi pendidikan hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini. Mereka adalah Dwi Endah Fitriastuti SPd, Kepala Sekolah di SDN 4 Sawahan MB Ketapang Sampit, dan Mulia SPd. Mereka membagikan ilmu dan pengalaman mereka tentang pedagogik, yaitu ilmu atau seni menuntun budi anak, memahkotai dunia mereka dengan cahaya ilmu.

Dalam pemaparannya, Dwi Endah Fitriastuti SPd menjelaskan bahwa tujuan pedagogik adalah mengantarkan anak yang belum dewasa menjadi orang yang dewasa untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya. “Kompetensi pedagogik meliputi kemampuan mengelola pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi), pemahaman terhadap karakteristik peserta didik, dan pengembangan potensi peserta didik,” paparnya.

Menurutnya, guru ngaji harus memiliki kompetensi pedagogik agar dapat mengajar dengan efektif dan menyenangkan. “Guru ngaji tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak peserta didik. Oleh karena itu, guru ngaji harus mengetahui cara-cara yang tepat untuk menarik perhatian, memotivasi, memberi umpan balik, dan mengevaluasi peserta didik,” ujarnya.


LDII Kotim Bekali Ilmu Pedagogik kepada Guru Ngaji


Ia juga menambahkan bahwa perilaku manusia dan kepribadian yang terbentuk berasal dari pengalaman yang ditimbulkan dari lingkungannya. “Setiap orang bisa diubah perilakunya dengan cara mengkondisikan lingkungannya. Guru ngaji harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik,” katanya.

Sementara itu, Mulia SPd memberikan tips dalam membimbing perilaku anak di rumah. Ia mengutip sebuah ayat 159 surat Ali Imron, maka berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.

“Yang perlu diperhatikan adalah memahami diri dan lingkungan (bakat, minat, tujuan hidup), pencegahan (dari berbagai masalah), pengentasan (dari berbagai masalah), pemeliharaan (potensi diri), dan advokasi (pembelaan hak-hak individu),” jelasnya.

Mulia juga mengupas fenomena TOXIC PARENTS yaitu orang tua yang tidak menghormati dan tidak memperlakukan anaknya dengan baik sebagai individu. “Meski orang tua toxic kerap berdalih apa yang dilakukannya semata-mata karena kasih sayang, tetapi pola asuh toxic tentu saja tidak baik untuk dilakukan. Orang tua toxic bisa menyebabkan anak mengalami trauma, stres, depresi, rendah diri, dan bahkan kekerasan,” ucapnya.

Ia menyarankan agar orang tua menghindari perilaku toxic seperti mengkritik terus-menerus, membanding-bandingkan, mengejek, mengancam, mengabaikan, memanipulasi, dan menyalahkan anak. “Orang tua harus bersikap positif, sabar, bijak, dan menyayangi anak. Orang tua harus memberikan dukungan, pujian, penghargaan, perhatian, dan kasih sayang kepada anak. Orang tua harus menjadi teladan, sahabat, dan pembimbing bagi anak,” tuturnya.

Kegiatan pembekalan ilmu pedagogik ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka mengaku mendapatkan banyak manfaat dan ilmu baru dari kegiatan ini. Mereka juga berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan oleh LDII Kotim dan PPG Sampit.


LDII Kotim Bekali Ilmu Pedagogik kepada Guru Ngaji


Salah satu peserta, Ulfa (21 tahun), menyatakan ungkapan terima kasih telah mendapatkan materi pedagogik tersebut. “Insya Allah bimbingan hari ini akan saya terapkan dalam kegiatan belajar mengajar di tempat pengajian. Saya merasa lebih percaya diri dan lebih paham tentang cara mengajar yang baik dan benar,” ungkap Ulfa yang diamini sekitar 30 peserta lainnya.

Ketua LDII Kotim, Dasuki SPd mengapresiasi kegiatan ini dan berterima kasih kepada PPG Sampit yang telah bersedia bekerja sama. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas guru ngaji di Kotim. “Guru ngaji adalah pengajar yang menjadi panutan bagi masyarakat. Mereka harus memiliki ilmu yang luas dan kompetensi yang tinggi. Kegiatan ini adalah salah satu upaya kami untuk membekali mereka dengan ilmu pedagogik yang sangat penting dalam proses belajar mengajar,” katanya.

Dasuki mengajak para guru ngaji untuk terus belajar dan mengembangkan diri. “Jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang kita miliki. Kita harus terus belajar dan mengikuti perkembangan zaman. Kita harus terus mengasah kemampuan kita agar bisa menjadi guru ngaji yang profesional dan berkualitas,” pesannya.

Post a Comment

Previous Post Next Post