Kudus. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Kudus menghelat sarasehan kebangsaan bersama tokoh masyarakat lintas agama. Acara yang bertajuk “LDII dan Paradigma Baru untuk Mewujudkan Indonesia Maju” tersebut, digelar di Gedung Serbaguna Syaifudin Zuhri, Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Qudus, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
Ketua DPD LDII Kabupaten Kudus Muhammad As’ad menyampaikan, kegiatan tersebut untuk mempererat tali silaturahim berbagai elemen bangsa. Harapannya, tercipta kerukunan umat beragama dan penganut kepercayaan. “Langgengnya silaturahim dan hilangnya konflik kekerasan akan mewujudkan visi Kabupaten Kudus yang modern dan religius,” ujarnya, pada Minggu (18/9).
Sementara, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Kabid Penais Zawa) Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, HM Afif Mundzir menegaskan sudah saatnya berita negatif mengenai LDII dihentikan. “Karena selain tidak berdasarkan fakta, juga tidak relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Sependapat, Peneliti Aliran Keagamaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Moh Rosyid menambahkan, tidak ditemukan hal yang menyimpang terhadap norma dan tatanan masyarakat mengenai LDII. Ketidaktahuan dan persepsi salah perlu diluruskan. “Ini adalah upaya konkrit semua elemen dalam menerima perbedaan keyakinan dan pemahaman agama,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut diikuti 80-an peserta dari tokoh masyarakat lintas agama dan kepercayaan. Hadir pula pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), dan mahasiswa IAIN Kudus.