 |
| Gerakan LDII Menanam, Suhendar : Saya Ingin Andil Menghijaukan Bumi ! |
SAMPIT, LDII. Pasca pencanangan Gerakan Menanam Pohon di Bumi Perkemahan Dewa Ruci, Yogyakarta oleh Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso pada Minggu (28/11), antusias menanam bergelora dimana-mana, salah satunya Suhendar, warga LDII yang tinggal di kota Sampit Kalimantan Tengah.
"Meskipun lahan pekarangan terbatas, saya pun bisa tetap menanam. Instruksi DPP LDII dalam gerakan menanam pohon, semakin membuat saya semangat bertanam," ujarnya.
Tinggal di kompleks perumahan salah satu perusahaan perkebunan di Kotawaringin Timur, hendar, nama panggilannya, termasuk karyawan yang patut diacungi jempol. Di luar jam kerja, di waktu luangnya ia manfaatkan bercocok tanam dengan metode hidroponik.
"Awalnya hanya mencoba, sekedar untuk mengisi waktu luang, kurang lebih sekitar 200 buah ducth bucket. Lha alhamdulillah, ternyata berhasil. Lalu tergerak untuk memperbanyak lagi, dengan harapan agar ada nilai tambah. Sebagian dikonmsumsi sendiri, dan sebagian lagi dijual," katanya.
Untuk percepatan produksi hendar menambah lagi 600 ducth bucket, "Bikin dapur ngebul Pak," ucapnya sambil tersenyum.
Hidroponik sendiri adalah suatumetode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbukkayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun untuk dikomersialkan. Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain: ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah. Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
"Kemudahan dari hidroponik ini, bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya dan pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari," pungkas Hendar.