Mengepakkan Asa Menembus Antariksa


Senin, 20 Juli 2020 menjadi moment bersejarah bagi Uni Emirat Arab  (UEA) setelah pesawat antariksa Hope atau roket Al-Amal ke planet Mars.  Misi yang dikembangkan oleh Badan Antariksa UEA yaitu Mohammed bin Rashid Space Center (MBRSC). Dan seperti dilansir Space Sky Rocket, Pesawat ini memiliki bobot 1.350 kilogram, lebar 2,37 meter, dan tinggi 2,90 meter.

Itulah manusia, dengan segala kemampuan dan sebab keingintahuannya tiada henti melakukan eksplorasi di alam semesta raya ini. Hingga Planet MARS yang jaraknya ratusan juta kilometer pun tetap tak menghalangi niat untuk mendatanginya !

Manusia mempunyai Akal dan Nafsu
Diantara makhluk ciptaan Alloh lainnya, manusia itu 'unik' lagi 'ahsanitaqwiim'  . Diciptakan dengan kelengkapaan indera dan organ tubuh. Memiliki akal dan sekaligus juga nafsu, yang sementara malaikat tidak memilikinya (nafsu ). 
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍۢ 
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. [Surat At-Tin (95) ayat 4]    

Dua bagian ini ( akal dan nafsu ) membuat manusia 'tidak statis' , ia bisa berfikir dengan akal untuk memenuhi 'hasrat' nya. Boleh jadi Fisiknya ada di kilometer 1, namun angan - angannya bisa berada di kilometer 1000. Ya, manusia punya cita - cita !  Seperti kata mendiang Ir. Soekarno 
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

Tidaklah mengapa selama cita - cita itu baik dan benar. Man jadda wajada , asal bersungguh - sungguh, tirakat banter kerjo mempeng insya' Alloh bakal terwujud, gudir ngalih !

Manusia Berencana, TUHAN Yang Menentukan
Walaupun manusia adalah 'sebaik-baiknya ciptaan' , ia tetaplah makhluk, pasti mempunyai kekurangan. Boleh setinggi apapun bercita - cita, bila Alloh tidak 'berkehendak dan ridho' maka akan putus ditengah jalan,

عَنْ مُنْذِرٍ عَنْ رَبِيعِ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا مُرَبَّعًا وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ وَخَطَّ خُطَطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الْوَسَطِ وَقَالَ هَذَا الْإِنْسَانُ وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ أَوْ قَدْ أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ وَهَذِهِ الْخُطَطُ الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا 
Dari Rabi' bin Khutsaim dari Abdullah ra dia berkata; "Nabi shollallohu 'alaihi wasallam pernah membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: 'Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini akan mengenainya." HR Bukhori
Ilustrasi dalam bentuk gambar kurang lebih sebagai berikut :
Contoh cita - cita sia - sia dan tidak benar adalah seperti Raja Namrud, yang menyuruh rakyatnya membangun menara tinggi, setinggi - tingginya agar ia dapat menemui Tuhan nya Nabi Ibrohim. Kenyataannya tak pernah terwujud, dan Alloh tidak akan pernah 'ridho'. 

Siapa Yang Pandai Dalam Bercita - Cita ?
Mereka adalah orang iman yang hatinya senantiasa khusyu' dan tawadu', takut hanya kepada Alloh Azza wa Jalla,  Tidak terbuai oleh 'nafsu' yang menggiring ke cita-cita diluar 'akal' dan 'logika'.

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Dari Syaddad bin Aus, dari Rosululloh -sallallahu ‘alaihi wasallam- beliau bersabda: “Orang yang pandai (kuat) adalah yang mengevaluasi dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Alloh.” HR: Al-Tirmidzi
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَـٰسِكَكُمْ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًۭا ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْـَٔاخِرَةِ مِنْ خَلَـٰقٍۢ 
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Alloh, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. [Surat Al-Baqarah (2) ayat 200] 
وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ 
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". [Surat Al-Baqarah (2) ayat 201]
Ayo bersemamgat, dan jangan pernah berputus asa dari rahmat Alloh !

Semoga Alloh paring manfaat dan barokah.



إرسال تعليق

أحدث أقدم