Pembelajaran Komunikasi Dan Interaksi Sosial LDII

Komunikasi Teras ala Ketua DPW LDII Kalimantan Tengah dengan MUI Kalteng 
Dalam kaitan interaksi sosial  ( hablum minannaas ), Rosulullah SAW menempatkan 'budi pekerti' sebagai landasan dasar pergaulan. Hal ini sebagaimana telah disabdakan beliau dalam riwayat hadist :
" Sesungguhnya aku diutus ( menjadi Rosul ) untuk menyempurnakan akhlaq yang baik "  HR Ahmad.
Dasar pertimbangan logika diterimanya siar Muhammad di tengah - tengah kaum Quraisy saat itu tidak lain adalah sebab kemuliaan dan kerendahan kepribadian yang dimiliki seorang pemuda bernama Muhammad. Kesantuan tutur kata dan bertingkah laku sungguh sangat memikat perhatian khalayak, Demikian juga kepiawaian serta kejujuran beliau dalam bertransaksi jual beli mendapatkan acungan jempol, hingga akhirnya kalangan umum memberikan julukan  Al Amin sebagai pengakuan kepercayaan atas seorang Muhammad.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) meneladani sifat - sifat Rosulullah SAW dalam pengajaran  komunikasi, bersosialisasi,  dan berinteraksi baik dalam kalangan internal warga LDII maupun eksternal, dikemas sebagai 6 (enam) tabiat luhur yang meliputi : 
rukun, kompak,kerjasama yang baik, jujur, amanah, kerja keras lagi hemat.
Menjaga segala kemungkinan atas sisi lemah manusia sebagai makhluk yang mudah lupa, salah dan khilaf. Pembelajaran lanjutan sebagai bekal menjalin komunikasi sosial untuk menjaga kerukunan dan kekompakan adalah :

1. Bicara yang baik, tata krama, sopan santun, unggah ungguh, papan empan adhepan.
2. Berwatak yang jujur, bisa jaga amanah bisa dipercaya dan mempercayai
3. Sabar Keporo ngalah, rebutan ngalah
4. Tidak merusak sesama makhluk
5. Saling memperhatikan dan menjaga perasaan

Demikianlah berkah atas diutusnya Muhammad SAW sebagai utusan Alloh. Mampu memberangus tradisi kelam jahiliyah menuju cahaya terang budaya Islam yang menjunjung tinggi nilai - nilai harkat martabat manusia di muka bumi. Menjadi panutan dan rahmat bagi seluruh semesta alam. 

إرسال تعليق

أحدث أقدم