Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kulonprogo menyelenggarakan pengajian dan talkshow dengan tema “Mengaji Itu Wajib”



Lines Kulonprogo – Guna pembinaan generasi muda, Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kulonprogo menyelenggarakan pengajian dan talkshow dengan tema “Mengaji Itu Wajib” pada hari Minggu 31 Maret 2019.
Kendati lokasi acara di Masjid Al Iman yang masih dalam renovasi dan belum sempurna, ternyata tidak menurunkan semangat pemuda dan pemudi LDII. Terbukti dengan kehadiran hampir 300 peserta pada pukul 08.00 WIB, sesuai yang telah direncanakan.
Pengajian mengawali talkshow di Masjid Al Iman yang masih dalam tahap penyempurnaan
Kali ini, panitia mengundang pemuda-pemudi dari semua Pimpinan Cabang (PC) LDII di Kulonprogo, mulai dari PC Samigaluh di sebelah utara sampai dengan PC Lendah di ujung selatan. Diangkatnya tema “Mengaji Itu Wajib” merupakan bentuk kepedulian LDII pada generasi milenial. “Kami menangkap kecenderungan para milenial terlalu sibuk dengan gadget dan smartphone mereka, sehingga mengesampingkan mengaji, mencari ilmu agama. Dengan talkshow ini, kami ingin menggugah dan mengingatkan mereka bahwa ilmu agama wajib kita cari,” ungkap Teguh Fidinillah, salah satu panitia.
Acara terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama yaitu pengajian Al Quran dan Al Hadis yang disampaikan oleh Ustadz H Aris Setiawan. Sesi berlangsung selama 1 jam, dengan materi himpunan dalil-dalil wajibnya mencari ilmu, keutamaan para pencari ilmu, dan ancaman bagi mereka yang tidak mau mencari ilmu agama. Sesi selanjutnya adalah talkshow , yang dipandu oleh salah satu pemuda LDII, Muhammad Yulianto Wibowo. “Mengaji itu wajib. Ayo Generus, janganlah terjerumus perkembangan arus. Jadikan jalan yg mulus, untuk menuju surga Firdaus…”, kata Yulianto mengawali acara tersebut.
Talkshow “Mengaji itu Wajib”, dari kiri ke kanan : M. Yulianto, Mushodiqon, Dimas, dan Andhika
Ada empat narasumber yang dihadirkan pada acara ini, yaitu Andhika Widiasto, Dimas Ilham Nur Wicaksana, Mushodiqon, dan Imro’ati Sholikah. Semuanya berusia masih relatif muda, rajin mengaji, dan diharapkan mampu memberi inspirasi bagi peserta yang hadir. Dua narasumber merupakan pegawai negeri, dan yang lain merupakan owner dari usaha perbengkelan dan toko online. “Millenial harus pandai mengelola waktu. Ada waktu untuk mencari ilmu agama, karena itu wajib. Dan ada waktu untuk mencari ilmu dunia, bekerja, dan kegiatan yang lain,” papar Dimas.
Pada sesi tanya jawab, antusiasme peserta jelas terlihat. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan, sampai hampir melebihi waktu yang direncanakan. “Kami menyampaikan apresiasi, terima kasih, dan syukur alhamdulillahi jazakumullohu khoiro kepada segenap panitia, peserta, dan semua pihak yang membantu terselenggaranya acara ini.” pungkas Wanhatda DPD LDII, Bp Maridjo, sebelum menutup dengan doa.

إرسال تعليق

أحدث أقدم