Keharmonisan dalam rumah tangga terus didorong dalam kerangka membangun keluarga yang bahagia.



RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Keharmonisan dalam rumah tangga terus didorong dalam kerangka membangun keluarga yang bahagia. Untuk itu, baik suami maupun isteri sepatutnya memahami kewajiban dan tanggungjawab masing-masing.

Demikian mengemuka dalam pengajian bulanan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Makassar di Masjid Raodhatul Jannah, Jalan Berua Raya, Makassar, Sulsel, Minggu (12/3/2017).

Wakil Ketua LDII Sulsel Abri dalam ceramahnya mengajak peserta pengajian membumikan Alquran. “Marilah kita biasakan membaca Alquran, baik di rumah maupun di masjid. Nabi Muhammad telah bersabda, sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya,” ujar akademisi Universitas Bosowa Makassar ini.

LDII, kata Abri, mendorong warganya menghafal Alquran. “Sebab barang siapa yang menghafal dan mengamalkan Alquran, maka kelak ia akan diberi mahkota yang cahayanya lebih terang dari pada sinar matahari yang menyinari rumah-rumah di dunia,” kata doktor lulusan Universitas Hasanuddin ini.

Alquran, sebut Abri, dihari kiamat akan menjadi pelapor yang Allah SWT benarkan penyaksiannya. “Alquran akan menuntun orang-orang yang mau membaca dan mengamalkannya, sehingga masuk ke dalam surga. Sebaliknya, Alquran akan menjerumuskan pada orang yang melupakannya ke dalam neraka,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, pengajar Ustaz Arda Usman menyampaikan, sebagai suami, janganlah mudah mengucapkan kata talak atau cerai. “Sebaliknya, isteri jangan mudah meminta cerai pada suami,” ujarnya.

Pihaknya menyampaikan, suami dan isteri harus mengerti tugas dan tanggungjawab masing-masing. "Adanya isteri tidak taat pada suami, bisa jadi karena suami tidak bisa memberikan nafkah lahir maupun batin kepada isteri,” katanya saat menjelaskan kandungan Surah Annisa ayat 128.

Faktor lain penyebab isteri tidak taat adalah sebab sang suami tidak mengayomi pada isteri. “Termasuk penyebabnya karena suami mudah mengucapkan kata-kata yang menyakitkan pada isteri. Selain itu, suami janganlah mudah percaya pengaduan pihak ketiga yang belum tentu kebenarannya,” papar pengajar Ponpes Kutubusittah Babussalam Makassar ini.

Di lain pihak, kata Arda, ada beberapa perbuatan yang selayaknya tidak isteri lakukan kepada suami. “Isteri janganlah mengajukan tuntutan diluar kemampuan suami,” jelas dai yang sedang menyelesaikan program doktoral di UIN Alauddin Makassar ini.

Sebagai wanita salehah, katanya, tidak sepatutnya seorang isteri membanding-bandingkan suami dengan laki-laki lain. Isteri haruslah menghormati pada suami. “Suami hanya butuh dua hal, yaitu pelayanan dan penghormatan,” tuturnya.

Sebagai pasangan suami isteri, selayaknya kedua pihak mengingat tujuan menikah. “Sejak awal, niat kita menikah adalah ingin membentuk keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah, sehingga kelak di akhirat bisa bersama-sama masuk ke dalam surga-Nya,” katanya.

Pengajian LDII Dorong Keharmonisan Rumah Tangga

Pihaknya menyampaikan, baik suami maupun isteri, jangan segan-segan saling memberi sanjungan. “Bersikaplah lemah lembut kepada pasangan. Sekali-kali bisa bersenda gurau,” ungkapnya.

Selain itu, kedua belah pihak harus banyak bersabar. “Jangan mudah emosi dalam menghadapi permasalahan hidup,” tuturnya.

Forum pengajian bulanan LDII Makassar ini menggelar kajian Alquran dan nasihat agama. Selan itu, digelar kajian asmaul husna atau nama-nama Allah yang baik.

إرسال تعليق

أحدث أقدم