Jaga Lisanmu, Karena Lidah Bisa Lebih Tajam Daripada Pedang

Jaga Lisanmu, Karena Lidah Bisa Lebih Tajam Daripada Pedang


"Lidah lebih tajam daripada pedang", sebuah peribahasa yang memberikan peringatan kepada manusia akan pentingnya menjaga ucapan / lisan. 

Meskipun dalam wujud fisik sesungguhnya lidah adalah lunak karena tak bertulang akan tetapi saat haknya lidah berbicara dipergunakan tidak untuk kebaikan, maka lidah akan menjadi lebih tajam daripada pedang. Lidah bisa mengiris dan menyayat hati tanpa harus melukai tubuh seseorang. 

أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ. قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ  كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ  ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.

“Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi)


Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hubungan pergaulan muslim dengan muslim yang lainnya tetap bisa terjalin dengan baik :
  • Membiasakan berbicara yang baik, dengan bahasa yang lembut yang tidak menyakiti hati orang lain. Sebuah sabda Rosululloh SAW dalam riwayat Al Bukhari : 
مَنْ كَانَ يُؤْمِن بِاَللَّهِ وَالْيَوْم الْآخِر فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت , وَمَنْ كَانَ يُؤْمِن بِاَللَّهِ وَالْيَوْم الْآخِر فَلْيُكْرِمْ جَاره , وَمَنْ كَانَ يُؤْمِن بِاَللَّهِ وَالْيَوْم الْآخِر فَلْيُكْرِمْ ضَيْفه
 " Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhir maka hendaklah berbicara yang baik atau diam (bila tidak bisa berbicara baik),  Barang Siapa yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhir maka hendaklah memuliakan (jangan menyakiti) tetangganya, Barang Siapa yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhir maka hendaklah memuliakan tamu " 
  • Berbicara harus melihat tempat dimana bicara. Bolehlah kita berbicara keras sambil berteriak di tempat yang hiruk pikuk atau tempat yang penuh dengan bising suara keras, namun tidaklah pantas bila berbicara dengan nada teriak di dalam masjid misalnya yang diiringi dengan rasa emosi.
  • Berbicara harus melihat topik apa yang dibicarakan. Agar komunikasi terjalin dengan baik, hendaknya bisa mengikuti arus pembicaraan yang ada, mengikuti topik yang sedang dibicarakan.
  • Berbicara harus melihat dengan siapa berbicara. Harus bisa membedakan cara berbicara kepada orang yang lebih muda atau kepada orang yang lebih tua.
  • Tenggang rasa dan menjaga perasaan orang lain. Bila kita merasa sakit dicubit maka jangan mencubit orang lain.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ  
          [رواه البخاري ]
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah ) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (HR Bukhori )


إرسال تعليق

أحدث أقدم