Damai di negeri yang merdeka


Sebagai agama ‘samai ‘ – rahmatan lil alamin, Islam menuntut penganutnya untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman terhadap setiap orang yang berada di sekitarnya, al muslimu man salima min lisanihi wayadihi ,  aman dalam segala secara dhahir maupun bathin. Bahwa orang yang berada disisi orang Islam akan merasa terayomi dan terlindungi, tidak tersakiti baik oleh lisan nya dalam berbicara ataupun tangan nya karena  dipergunakan untuk memukul. Secara realistik dalam pergaulan kemasyarakatan hal ini sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dimana setelah Fathul Makkah maka beliau menyeru kepada sahabat-sahabat dan umatnya , bahwa akan ada peperangan yang lebih besar setelah ini, yaitu memerangi hawa nafsu.  Mengapa demikian ?>
Kecenderungannya nafsu yang tidak terkendali (aluamah) akan selalu membawa orang yang memilikinya lepas kendali, keluar dari aturan yang benar dan  lebih bertindak kerusakan, apapun status jabatan / kedudukannya dan siapapun orangnya. Ingat ketika Yusuf AS dipanggil oleh Zulaikha  untuk memperlihatkan dirinya di hadapan wanita – wanita terhormat kerajaan dalam sebuah pesta perjamuan, yang sesungguhnya Zulaikha  ingin menyatakan pembelaan terhadap dirinya betapa tidak mudahnya untuk menahan nafsu saat berada di sisi seorang laki – laki yang mempunyai ketampanan luar biasa, dan ternyata memang dibenarkan oleh para hadirin dimana yang tanpa merasa telah menyakiti dirinya  dengan memotong – motong jarinya sendiri, ada yang pingsan bahkan konon juga ada yang meninggal seketika.  Apakah ini hanya sebuah ketakjuban belaka sebab ketampanan Yusuf AS atau nafsu yang terlalu berlebihan ?
Menjadi mayoritas di negeri tercinta Indonesia umat muslim hendaknya bisa memberikan teladan bagi penganut agama yang lainnya, bisa mengayomi dan menaungi umat yang ada. Dahulu Jendral Sudirman pernah mengatakan “ kami cinta perdamaian tetapi kami lebih mencintai kemerdekaan “ , saat ini kemerdekaan itu telah kita raih. Sekarang saatnya senantiasa menjaga perdamaian di negeri yang telah merdeka ini.

إرسال تعليق

أحدث أقدم