IRI Yang Diperbolehkan



لاتَحَاسُدَ إِلَّا فِي اثْنَيْنِ : رَجُلٌ آتَاهُ الله الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوْهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَالنَّهَارِ يَقُولُ : لَوْ أُوْتِيْتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ هَذَا لَفَعَلْتُ كَمَا يَعْعَلُ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ الله مَا لًا يُنْفِقُهُ فِي حَقِّهِ فَيَقُولُ : لَوْ أُوْتِيْتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ هَذَا لَفَعَلْتُ كَمَا يَعْعَلُ

Tidak boleh iri kecuali dalam dua hal :

Seseorang yang telah diberi Al quran oleh Allah (hafalan dan pemahaman) kemudian ia membacanya disepanjang malam dan siang hari, lalu ada seseorang yang berkata, “Sekiranya aku diberi pemahaman seperti si fulan, maka aku akan melakukan seperti apa yang ia lakukan” dan

Seseorang yang diberi harta oleh Allah dan ia menginfakkannya sesuai dengan haknya, lalu ada seseorang yang berkata, “Sekiranya aku diberi (harta) seperti si fulan, maka aku akan melakukan seperti apa yang ia lakukan.
HR. Bukhori

إرسال تعليق

أحدث أقدم