Bertaqwa dan Akhlaq Mulia




عن أبي ذرّ جند ابن جنادة وأبي عبدالرحمن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن رسو ل الله صلى الله عليه وسلم قال : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ – رواه الترمذى
Dari Abu Dzar Jundu bin Junadah dan Abu Abdir Rahman Mu’adz bin Jabal RA, dari Rasulullah SAW beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebaikan maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu, dan perlakukanlah manusia dengan akhlak yang mulia” HR Tirmidzi

Umumnya manusia cenderung lebih mengingat perbuatan baik yang telah dia lakukan daripada perbuatan buruknya. Ibaratnya keburukan sebesar gajah yang baru saja dilakukan barangkali sudah lupa, namun kebaikan sekecil semut bertahun – tahun lampau seakan masih dipelupuk mata.
Menggunjing, menjelekkan, memfitnah, mengadu domba, adalah beberapa perbuatan dosa yang melibatkan orang lain di dalamnya, ada pihak lain yang dirugikan, walaupun terkadang pihak lain tersebut tidak tahu kalau dirinya sedang difitnah atau di adu domba. Dan untuk menghapus dosa seperti ini harus minta penghalalan (permohonan maaf) dari pihak yang dirugikan.
Seperti halnya ber Taqwa, maka sangatlah penting bagi kita untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi perbuatan jelek. Kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun.
Umar bin al Khaththab dalam sebuah atsarnya bersabda

حَا سِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أنْ تُحَا سَبُوا

“Instropeksi dirilah kalian sebelum kalian dikoreksi “

إرسال تعليق

أحدث أقدم